Kamis, 12 Januari 2012

Retardasi Mental

Retardasi mental diartikan sebagai suatu kondisi berhentinya atau tidak lengkapnya perkembangan mental. Khas ditandai dengan adanya gangguan keterampilan pada tingkat intelegensi secara keseluruhan, yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial.

Fungsi intelektual secara umum di bawah normal. Bisa terjadi saat lahir atau pada masa perkembangan anak. Kemampuan belajar, penyesuaian sosial, dan proses pematangan terganggu dan sering disertai gangguan emosi.

Derajat retardasi menurut IQ:
1. retardasi mental ringan (IQ 50-69)/ debil
Atau setara dengan anak umur 9-12 tahun. Jika sudah dewasa, banyak yang bisa bekerja dan mempertahankan hubungan sosial serta berperan di masyarakat. Beberapa segi pelajaran akan lambat dan membutuhkan latihan yang sistematis.

2. retardasi mental sedang (IQ 35-49)/ imbesil
Atau setara dengan anak umur 6-9 tahun. Pada kelompok ini terdapat keterlambatan perkembangan yang nyata. Mereka masih dapat belajar beberapa tahap kemandirian dalam memelihara diri sendiri dan menjalin hubungan dengan orang lain. Bila dewasa mereka akan membutuhkan dukungan untuk bekerja dan hidup di masyarakat.

3. retardasi mental berat (IQ 20-34)
atau setara dengan anak umur 3-6 tahun. Kelompok ini dapat menjalani latihan atau rehabilitasi tertentu. Mereka tetap akan membutuhkan dukungan terus menerus dan tetap tergantung pada orang lain.

4. retardasi mental sangat berat (IQ <20)
atau setara dengan anak umur di bawah 3 tahun. Kelompok ini mempunyai kemampuan yg sangat terbatas dalam bergerak, memelihara diri, dan pengendalian (BAB dan BAK). Mereka butuh didampingi seumur hidup.

retardasi mental tipe klinis:
a. Down syndrome
b. hidrosephalus
c. makrosephalus
d. mikrosephalus

Faktor penyebab retardasi mental
1. Genetik/herediter
2. prenatal: ibu terkena TORCH, keracunan, trauma, kurang gizi, napza, alkoholik
3. natal/saat kelahiran: Lahir dengan forcep/vacuum, asfiksia, pramatur, BBLR (<2500 gr)
4. post natal/sesudah lahir: trauma, infeksi otak, kejang, demam, kurang gizi

0 comments:

Posting Komentar