Jumat, 09 Maret 2012

Respiration Distress Syndrome

Definisi

Sindroma Gawat Pernafasan (dulu disebut Penyakit Membran Hialin) adalah suatu keadaan dimana kantung udara (alveoli) pada paru-paru bayi tidak dapat tetap terbuka karena tingginya tegangan permukaan akibat kekurangan surfaktan. Agar bayi bisa bernafas dengan bebas, setelah lahir, alveoli harus tetap terbuka dan terisi dengan udara. Alveoli bisa terbuka lebar karena adanya suatu bahan yang disebut surfaktan. Surfaktan dihasilkan oleh sel-sel di dalam alveoli dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan. Surfaktan dihasilkan oleh paru-paru yang matang, yaitu pada kehamilan 34-37 minggu.

Etiologi

Sindroma gawat pernafasan hampir selalu terjadi pada bayi prematur; semakin prematur, semakin besar kemungkinan terjadinya sindroma ini. Sindroma gawat pernafasan juga cenderung banyak ditemukan pada bayi yang ibunya menderita diabetes. Bayi yang sangat prematur mungkin tidak mampu untuk memulai proses pernafasan karena tanpa surfaktan paru-paru menjadi sangat kaku. RDS dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

a. Umum:

1. Defisiensi surfaktan

2. takipnea transien

3. aspirasi (mekonium, darah, cairan amnion, susu formula)

4. pneumonia.
5. Obstruksi jalan napas

6. hipoplasia paru

b. Metabolik:
1. Asidosis

2. sepsis

3. hipoglikemia

4. hipermagnesemia.
c. Neuromuskular:
1. Hemoragi intrakranial

2. obat maternal dan neonatal

3. defek tubulus neuralis

4. kerusakan nervus frenikus.
d. Vaskular:
1. Hipovolemia

2. anemia

3. polisitemia.

Patofisiologi

Pada RDS terjadi atelektasis yang sangat progresif, yang disebabkan kurangnya zat yang disebut surfaktan. Surfaktan adalah zat aktif yang diproduksi sel epitel saluran nafas disebut sel pnemosit tipe II. Zat ini mulai dibentuk pada kehamilan 22-24 minggu dan mencapai maksimal pada minggu ke 35. Zat ini terdiri dari fosfolipid (75%) dan protein (10%). Sel tipe II ini sangat sensitive dan berkurang pada bayi dengan asfiksia pada periode perinatal, dan kematangannya dipacu dengan adanya stress intrauterin seperti hipertensi dan kehamilan kembar. Peranan surfaktan adalah untuk merendahkan tegangan permukaan alveolus sehingga tidak terjadi kolaps dan mampu menahan sisa udara fungsional pada sisa akhir ekspirasi. Kolaps paru ini akan menyebabkan terganggunya ventilasi sehingga terjadi hipoksia. Hipoksia akan menyebabkan terjadinya asidosis metabolik. Metabolisme anaerobik dengan penimbunan asam laktat asam organik . Asidosis dan atelektasis akan menyebabkan terganggunya jantung, penurunan aliran darah ke paru, dan mengakibatkan hambatan pembentukan surfaktan, yang menyebabkan terjadinya atelektasis.

Gejala
Gejala-gejalanya berupa:
- takipneu (pernafasan cepat)
- retraksi intercostalis
- apneu

- sianosis (warna kulit dan selaput lendir membiru)
- edema (pembengkakan tungkai atau lengan)
Categories:

0 comments:

Posting Komentar